Rabu, 10 September 2008

Dating Violence : The Beginning!


Tentang Violence Dating

Teman Anda terlihat gelisah dan memandangi jam di dinding, rasa cemas dan panik tergambar jelas di raut wajah gugupnya. Ia berkata, ia terlambat pulang, karena suaminya telah menunggu
di rumah dan Ia harus pulang segera, karena takut dianiaya!

Sekretaris Anda biasanya bekerja dengan sangat rapi dan cekatan, namun dalam beberapa
minggu terakhir, sejak ia menjalin hubungan dengan seorang lelaki kenalan barunya, tabiatnya berubah. Pacarnya selalu menelpon setiap pagi. Anda hanya bisa mendengar secara sembunyi, bahwa pacar sekretaris Anda begitu sangat over protektif, obsesif
berlebihan, seolah dia telah menguasai semua gerak-gerik pacarnya. Sekretaris Anda terlihat
panik dan stress setiap hari.

Teman sekelas Anda mendapatkan tanda memar pada lengannya setiap awal senin pagi. Ia beralasan untuk kesekian kalinya, bahwa ia terjatuh terjerembab
ke trotoar. Anda hanya bisa geleng-geleng kepala,
karena Anda tahu, Boyfriendnya yang seorang tentara itu penyebab berbagai
macam luka di tubuhnya.

1 dari 4 wanita di Amerika Serikat melaporkan kasus kekerasan yang dilakukan
oleh suami maupun kekasihnya. Kekerasan domestik/rumah tangga begitu tinggi
angka fakta dan datanya. Bagaimana dengan kehidupan remaja? Tidak begitu
jauh, 1.5 juta aborsi di Indonesia dilakukan oleh para remaja pra nikah setiap
tahun di Indonesia! Dan Artinya, Violence Dating menjadi hal yang sangat-sangat serius!

Di Indonesia, kasus kekerasan pada wanita menjadi santapan berita kriminal sehari-hari. Itu
yang berhasil dihimpun dan diberitakan, tetapi data sesungguhnya bisa berkali lipat dari jumlah yang diekspos para wartawan. Setiap tahun, ribuan wanita korban kekerasan dalam rumah tangga masuk ke ruang gawat darurat diberbagai rumah sakit. Itupun yang berhasil ditangani dan mampu membiayai dirinya untuk mendapatkan perawatan. Sedangkan ribuan yang lainnya, telah menjadi korban sia-sia, menjadi cacat dan tidak berani untuk melawan.

Bagaimana dengan Remaja Kita?

Tahukah Anda, kehidupan remaja di Indonesia begitu rentan dan tidak mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah. Mereka tumbuh menjadi remaja-remaja tanpa arah, terlibat berbagai macam relasi cinta yang mereka maknai sebagai "masa pacaran". Remaja Indonesia begitu ceroboh, mereka jarang terbuka berbicara dengan orang tua tentang masalah cinta mereka. mereka menutup diri rapat-rapat tentang rahasia kisah cinta dan perilaku kekasihnya. Sementara Orang tua hanya menganggap, hubungan cinta anak-anak mereka yang masih abg dan remaja hanya sebatas cinta monyet!

Lalu bagaimana dengan kasus aborsi itu? bagaimana dengan kasus tingginya angka pemerkosaan dan hamil diluar nikah yang dilakukan remaja usia dibawah 20 tahun? Mereka-mereka para pelajar yang selama ini tidak diberikan petunjuk, bagaimana seharusnya menjalin relasi cinta yang baik dan benar?

Semua kegilaan ini terjadi karena Violence Dating. Karena mereka tidak tahu atau tidak sadar telah terjebak pada siklus kekerasan cinta yang terjadi berulang-ulang tanpa mereka sadari. Sang laki-laki adalah pelaku terbanyak yang memaksakan dominasinya terhadap remaja putri. Mereka memanipulasi cinta dan memaksakan kekasihnya untuk menyerahkan tubuhnya demi sebuah kenikmatan seksual. Dan jalan kekerasan, pemaksaan, eksploitasi dan segala hal tentang violence dating adalah hal yang mereka lakukan.



Sembilan puluh persen korban Violence Dating adalah Remaja Putri!

Masih belum cukup? Lalu kalikan dengan jumlah remaja di negeri ini. Tidakkah Anda ingin membuka mata mengetahui fakta dan data yang ada?

Tariklah napas panjang-panjang untuk mulai menyelami wacana ini. Dan berharaplah untuk berjuang bersama kami untuk menghentikan kegilaan ini.

Stop Violence Dating!

Tidak ada komentar: